RESUME BUDIDAYA TANAMAN INDUSTRI



 RESUME BUDIDAYA TANAMAN INDUSTRI





Disusun Oleh :
Retno Jumilah (20140220179)



PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2016


 I.            BUDIDAYA TANAMAN  TEH

A.    Klasifikasi Teh
Kingdom                                  :Plantae
Divisi                                        :Spermatophyta
Sub divisi                                 : Angiospermae
Kelas                                        : Dicotiledonae
Ordo                                         :Parietales
Family                                      :Theaceae
Genus                                       :Camellia
Nama Latin atau Spesies          : Camellia sinensis

B.            Syarat-Syarat Tumbuh Tanaman Teh
1.         Iklim
·         Tinggi tempat 700- 2000 m dpl dan optimum 800-1200 m dpl
·         Suhu  15-25 C dan optimum 20-22 C
·         Curah hujan 1500-2000 mm/tahun
2.         Tanah
·         Ph tanah 4,5-6,5
·         Sifat fisik tanah baik, seperti stuktur kedalaman efektif tanah, bahan organikan kadar p total.

C.            Macam-Macam Varietas/Klon
1.         Sinensis var.sinensis
Ciri-ciri: berasal dari Utara Himalaya, hidup di dataran tinggi, daun kecil tegak, bunga lebih cerah, dikembangkan di Cina dan Jepang.
2.         Sinensis var. Assamica
Ciri-ciri: berasal dari Selatan Himalaya, daerah humid, daun lebar dan mendatar lebih hijau, dikembangkan di India.

D.           Morfologi
·      Akar : pohon teh memilki akar tunggang yang panjang, dengan akar cabang yang sedikit dan kebanyakan tidak panjang.. Sistem perakaran teh dangkal.
·      Batang : cabang tanaman teh banyak, mulai  bagian bawah sampai atas.
·      Daun : daun teh merupakan daun tunggal yang duduk di tangkai hampir berseling. Helai daun teh ujungnya meruncing dan bertulang menyirip. Tepi daun lancip atau bergerigi. Daun teh memiliki fase pertumbuhan , yaitu aktif dan inaktif.
·      Bunga : bunga teh adalah termasuk bunga tunggal keluar dari ketiak  daun cabang-cabang dan ujung batang.
·      Buah dan biji: buah teh mengandung tiga biji dan ada kalanya 4-5 biji. Warna biji putih, sudah tua berubah coklat. Buah teh berbentuk bulat, bergaris tengah antara 1,2-1,5 cm.

E.            Budidaya Tanaman Teh
1.         Pembibitan
Perbanyakan tanaman teh dapat dilakukan dengan cara generative dan vegetative. Perkembangbiakan generative melalui perbanyakan benih, sedangkan vegetative dengan cara okulasi, sambungan dan cangkok.
2.         Penanaman
·      Persiapan lahan
Pembukaan lahan teh meliputi pembongkaran tunggul-tunggul dan pohon, pembersihan semak dan gulma, pengolahan tanah, pembuatan saluran drainase.
·      Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dengan membuat teras bertujuan untuk menghindari erosi.
·      Pengajiran dan penentuan jarak tanam 
Ukuran anjiran atau jarak tanam yang digunakan adalah untuk tanah miring berukuran 60 cm x 120 cm, tanah datar 75 cm x 120 cm.
·      Pembuatan lubang tanam
Penggalian lubang, haru dipisahkan  antara lapisan atas dan lapisan bawah.
·      Penanaman
Sebelum bibit ditanam di lapangan, sebaiknya diberi pupuk dasar yaitu TSP. Dosis pupuk dasar  adalah 12,5 gr Urea, 5 gr TSP, dan 5 gr KCL. Bibit ditanam dengan hati-hti ke dalam lubang, kemudian ditutup kembali.
·      Pohon pelindung
Pohon pelindung ada dua macam yaitu pelindung sementara dan pelindung tetap. Tujuan pohon pelindung adalah menahan kenaikkan suhu disekitar tanaman teh, melindungi  tanaman dari angin kencang.
3.         Pemeliharaan tanaman
·      Penyulaman
Bahan sulaman banyak digunakan berupa stump yang berumur 2-3 tahun.
·      Pembuatan rorak
Guna rorak bertujuan untuk meningkatkan daya menahan air dan mengurangi bahaya erosi. Ukuran rorak panjang 2 m, lebar 30 cm dan dalamnya 40 cm
·      Pembuatan mulsa
Pembuatan mulsa untuk menekan pertumbuhan gulma, menambah bahan organic untuk mengurangi terjadinya erosi.
·      Penyiangan
Penyiangan secara manual menggunakan alat coter, cungkit, sabit dan ganco. Penyiangan dengan kimiawi untuk tanaman tua menggunakan herbisida rounvup dengan dosis 3 lt/ha interval penyemprotan 3 minggi sekali.
·      Pemangkasan
Pemangkasan yang dilakukan pada umumnya adalah pemangkasan centering, pemangkasan produksi dan pemangkasan ajir. pemangkasan centering dilakukan masih  mudah  saat umur 6-7 bulan dipotong batang utama pada ketinggian 15-20 cm. pemangkasan produksi adalah pangkasan bersih tanpa menyisakan daun serta pemotongan ranting-ranting yang ukurannya kecil. Pemangkaan ajir yaitu pangkasan 1-2 cabang dibagian tepi tanaman dimana  yang ditinggalkan sekitar 200 helai.
4.         Pemupukan
Pupuk dapat diberi pada awal  dan akhir musim hujan sebanyak 3-4 kali setahun. Pemupukan pada bibit yang berasal dari polybag dilakukan 3-4 bulan setelah tanam.
5.         Hama penyakit
Hama tanaman teh yaitu Enarmonia leuostoma (ulat penggulung daun), Setora nitens Wik (ulat srengenge), Attacus atla L. (ulat jedung) dll. Sedangkan penyakit tanaman teh yaitu cacar air, penyakit akar merah, penyakit akar hitam dll.
6.         Panen
Hasil tanaman teh adalah pucuk dan daun mudah yang pemungutannya dengan cara dipetik. berikut kriteria tanaman teh yang dapat dipanen/dilakukan pemetikan :
·      Tanaman telah berumur 30-31 bulan setelah tanam
·      Jumlah daun pada pucuk daun antara 4-6 helai
·      Bidang petik mencapai 60-70cm dengan ketinggian jumlahnya hingga 60%
macam-macam petikan menurut waktu petik:
·      Petikan jendangan
·      Petikan produksi
·      Petikan gendesan
Jenis petikan:
·      Petikan imperial: iambil peco aja
·      Petikan emas : p+1/k+1 atau b+1m
·      Petikan halus : p+2/k+1 atau b+2m
·      Petikan sedang : p+3/k+1
·      Petikan kasar : p+4/k+1
·      Petikan lempar : p+5/k+1
Faktor penentu rumus petikan
·      Harga teh di pasaran
·      Keadaan kebun
Siklus petik teh 6-14 hari ditentukan oleh keadaan kebun dan letak kebun.
7.         Pengolahan Teh Hijau
·      Pelayuan
·      Penggulungan
·      Pengeringan
·      Sortasi
·      Pengepakan

              II.            BUDIDAYA TANAMAN  KOPI

A.           Klasifikasi Kopi
Kingdom           : Plantea
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Ordo                  : Gentianacea
Famili                 : Rubiaceae
Genus                : Coffea
Spesies              : Coffea arabica; Coffea robusta; Coffea liberica

B.            Syarat-Syarat Tumbuh Tanaman Kopi
1.      Iklim
·      Tumbuh  baik  pada kisaran zona 20o lintang utara dan selatan.
·       Kopi Arabika rata-rata temperature tahunan antar 17-21o C  atau pada ketinggian 800-1500 m dpl.
·      Kopi Robuta  suhu rata-rata tahunan 21-24o C atau ketinggian 0-400 m dpl.
·      Curah hujan antara 2000-3000 mm dengan musim kering lebih krang 3 bulan.
·      Intensitas cahaya dibawah 1000 “foot candle”.
2.         Tanah
·      sifat fisis tanah harus gembur, subur, banyak mengandung humus dan tekstur tanah baik.
·      Sifat kimiawi tanah agak asam dengan ph 5,5-6,5.

C.            Macam-Macam Varietas/Klon
1.    Kopi Arabika
Ciri-ciri : Berdaun kecil, halus mengkilat, panjang daun 12-15 x 6 cm, panjang buah 1,5 cm. Berasal pegunungan Ethiopia dan tumbuh baik pada dataran tinggi 1.500-2.000 m dpl.
2.      Kopi Canephora
Ciri-ciri : Daun besar, dan panjang daun lebih dari 20 x 10 cm bergelombang, panjang buah lebih kurang 1,2 cm. berasal dari hutan katulistiwa di Afrika dan tumbuh baik antara 10 o garis lintang utara dan selatan dengan ketinggian 1.500 m dpl.
3.      Kopi Liberika
Ciri-ciri : Daun lebat, mengkilat, buah besar sampai 2/3 cm, tetapi biji kecil.

D.           Morfologi
·      Akar : tanaman kopi berakar tunggang, lurus kebawah , pendek dan kuat. Panjang 45-50 cm
·      Daun : berbentuk bulat telur dengan ujung runcing, tumbuh pada batang, cabang dan ranting-ranting tersusun berdampingan, daun dewasa berwarna hijau tua sedangkan daun mudah berwarna perunggu.
·      Batang dan cabang : batang  tumbuh dari biji disebut batang pokok. Batang ada dua macam yaitu cabang tegak lurus dan cabang kesamping.
·      Bunga : bunga kopi tumbuh pada cabang primer atau cabang sekunder. Tiap kelompok 4-6 kuntum bunga.
·      Buah : bunga sampai menjadi buah  masak  memakan waktu 7-9 bulan. Buah kopi mudah berwarna hijau, setelah tua menjai kuning dan masak menjadi merah. Besar buah kira-kira 1,5 x 1 cm.

E.            Budidaya Tanaman Kopi
1.         Pengolahan tanah atau pembukaan tanah untuk penanaman
Persiapan lahan mulai dari pembukaan lahan, pengolahan tanah dan pembuatan teras. Didalam pembukaan lahan terutama membersihkan pohon-pohon hasil tebangan sebelum dilakukan pengolahan tanah. Pembuatan lubang tanam dapat dibuat 3-6 bulan.
2.         Persemaian dan pembibitan
Pembibitan bisa dilakukan secara generative yaitu dengan biji dan pembibitan secara vegetative yaitu  sambungan dan stek. Awal persemaian  benih ditanam sedalam 0,5 cm dengan jarak 2,5 cm x 2,5 cm. Setelah 5-6 minggu tumbuh menjadi stadium kepel. Umur  2,5-3 bulan di persemaian bibit dipindahkan ke pembibitan. Pembibitan kopi membutuhkan waktu ± 6 bulan, baru dapat dipindahkan di lapangan. Bibit ditanam pada jarak 20 cm x 20 cm, 25 cm x 25 cm, 20 cm x 30 cm dengan dalam ±10 cm.

3.         Penanaman
Jarak tanam harus memperhatikan jenis kopi, keadaan lahan, kesuburan tanah dan tipe iklim. Penanaman kopi yang baik perluh diperhatikan ialah keadaan bibit, bentuk tanaman bibit dan waktu cara menanam.
Jarak tanam
Jenis Kopi
Robusta
Arabika
Segiempat
2,50 x2,50 dan 2,75 x 2,75 m
2,00 x2,50 dan 2,50 x2,50 m
Pagar
1,75 x1,75 m
1,50 x3,00 m
P agar ganda
2,00 x 2,0 x 3,5 dan 1,00 x 2,0 x 4,0 m
1,5 x1,5 x 3,0 dan 1,5 x1,5 x 4,0 m
 Ukuran lubang tanam berkisar 40 cm x 40 cm x 40 cm hingga 100 cm x 100 cm x 100 cm.
4.         Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman kopi meliputi yaitu penyulaman, pemupukan dan pemangkasan.
·         Penyulaman
Setelah bibi ditanam di areal kebun, periksa pertumbuhan bibit tersebut setidaknya seminggu dua kali. Setelah bibit berumur 1-6 bulan periksa sedikitnya satu bulan sekali. Selama periode pemeriksaan tersebut, bila ada kematian pada pohon kopi segera lakukan penyulaman.
·         Pemupukan
Pemberian pupuk untuk budidaya kopi bisa menggunakan pupuk organik atau pupuk buatan. Pemupukan harus disesuaikan oleh kebutuhan tanaman dan iklim.
·         Pemangkasan
Macam-macam pemangkasan kopi:
·      Pemangkasan bentuk
Membentuk kerangka tanaman yang kuat dan seimbang.
·      Pemangkasan produksi
Mempertahankan kerangka tanaman yang telah diperoleh melalui pemangkasan kasan bentuk.
·      Pemangkasan rejuvinasi
Untuk meremajakan batang.
5.         Panen dan pengolahan
·         Panen pemanenan kopi memerlukan waktu 8-12 bulan awalberbunga sampai matang. Ciri-ciri kopi yang sudah masak yaitu kulit buah berwarna merah.
·         Pengolahan hasil
Kopi memiliki rendemen tergantung spesiesnya. Robusta memiliki rendemen 22-24 %, Arabika 16-18 % dan Liberika 10-12 %. Ada dua cara pengolahan kopi:
- Pengolahan buah kering yang disebut OIB ( Oast Indesche Breiding)
Tahap-tahap pengolahan kering yaitu pengeringan, pengupasan dan sortasi. Pengeringan kopi glondong dilakukan dengan menjemur dan belum dijemur dilakukan pemecahan kulit. Setelah kopi kering  dilakukan pengupasan kulit luar dan kulit tanduk, dan kulit ari dengan cara menumbuk atau dengan huller.
- Pengolahan buah basah yang disebut WIB ( West Indesche Breiding)
Proses pengolahan kopi basah melalui tahapan pengolahan mulai ari sortasi kopi glondong, pengelepasan daging buah, perendaman, pencucian, pengeringan, pengelepasan kulit tanduk, dan sortasi biji kopi. Fermentasi basah selama 36-60 jam.


III.            BUDIDAYA KELAPA SAWIT

A.           Klasifikasi Tanaman Kelapa Sawit
Kelas                  : Angiospermae
Subkelas                        : Monocotyledoneae
Ordo                  : Cocideales
Famili                 : Palmae
Subfamili           : Cocoideae
Genus                : Elaeis
Spesies               : Elaeis quineensis

B.            Syarat-Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit
1.         Iklim : suhu optimal 20 C, namun dapat tumbuh antara 24-27 C dengan kelembapan tinggi, curah hujan  sekitar 2.000 mm/tahun.
2.         Tanah : jenis tanah untuk tanaman kelapa sawit sangat bervariasi, seperti tanah podsolik, latosol dan oxisol. Drainase tanah harus baik.

C.            Macam-Macam Varietas/Klon
Tanaman kelapa sawit digolongkan berdasarkan:
1.        Tebal tipisnya cangkang : dikenal dengantiga tipe, yaitu Dura, Pisifera dan Tenera
2.        Warna buah : dikenal tiga tipe, yaitu Nigrescens, Virescens dan Albescens.

D.           Morfologi
1.      Akar : serabut, perakaran sangat kuat, tidak berbuku, berwarna putih atau kekuningan, bentuk ujungnya meruncing sehingga menerobos ke dalam tanah, ujung akar tubuh terus.
2.      Batang : tumbuh tegak, diameter 40-60 cm, tertutup pangkal pelepah, batang cukup keras, kuat dan beruas.
3.      Daun : daun bersirip genap, bertulang sejajar, panjangnya 3-5 m. Rumus daun kelapa sawit 3/8. Daun kelapa sawit bersifat bergerombol, roset.
4.      Bunga : bunga bersifat monoecious atau berumah satu. Setiap tandan bunga  terdiri dari 100-200 cabang bunga dan setiap cabang mengandung 30 kuntum. Diperkirakan bunga betina per tandan 3.000-6.000 kuntum.
5.      Buah : buah kelapa sawit terdiri dari 3 bagian yaitu bagian luar terdiri dari kulit luar yang keras, sabut dan daging buah. Berat TBS awal 3-6 kg, berkembang 25-35 kg.

E.            Budidaya Tanaman Kelapa Sawit
1.         Pembibitan
a.    Lokasi pembibitan
Syarat –syarat lokasi pembibitan adalah:
·      Lokasi pembibitan sebaiknya datar dan rata, bila tidak datar sebaiknya dibuat teras.
·      Lokasi pembibitan dekat dengan air dan selalu tersedia air untuk penyiraman.
b.    Sistem pembibitan
Sistem pembibitan kelapa sawit menggunakan kantong plastik dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pembibitan dua tahap dan pembibitan satu tahap.
1)   Pembibitan dua tahap
·      Pembibitan awal (Pre nursery)
Siapkan bedengan-bedengan dengan ukuran 1,6 x 20 x 0,2 cm dengan jarak antar bedengan 0,80 m. siapkan polybag ukuran 15 cm x 23 cm. isi polybag dengan tanah . sebelum bibit kecambah ditanam, polybag disiram air agar tidak terbentuk rongga. Bibit kecambah ditanam sedalam 2-3 cm. setelah 7-10 hari plumula akan muncul. sekali bibit perlu dipupuk larutan urea 0,20 %% dengan disemprot sekali seminggu.
·      Pembibitan utama (Main nursery)
Main nursey : polibag besar diisi tanah, bibit pre nursey dipindahkan dalam polibag besar, polibag diatur jarak tanam 70-90 cm dan penyiraman intensif, penyiangan pada polibag dan lahan, diberi pupuk nitrogen. Lama pembibitan 9 bulan.
2)      Pembibitan satu tahap
siapkan polybag 45 cm x 60 cm engan tebal 0,11. Isi polybag dengan tanah. Tanam kecambah bibit kelapa sawit. setelah ditanam diberi naungan dari daun kelapa, daun nipah atau daun kelapa sawit agar tidak terkena sinar matahari, naungan dibuka umur 1,5-2 bulan. Jarak tanam 0,8 m antar bedenga. Bibit dipindahkan ke lapangan setelah berumur 10-12 bulan, optimal umur 12-14 bulan.
c.    Pemindahan bibit ke lapangan
Memindahkan bibit ke lapangan harus diusahakan agar bibit tersebut tidak mengalami kerusakan dan polybag tidak rusak atau pecah.
2.         Pembukaan Lahan
a.       Bukaan baru (new planting) pada hutan primer, hutan sekunder atau area ditumbuhi lalang.
b.      Konversi, yaitu pada areal yang sebelumnya ditanami perkebunan.
c.       Bukaan ulangan (replanting), yaitu areal yang sebelumnya juga ditanami kelapa sawit.
Luas lahan perkebunan kelapa sawit berkisar antara 6.000-12.000 hektar. Pembukaan lahan perkebunan dilakukan kelapa sawit dapat dilakukan secara mekanis, khemis atau manual.
3.         Proses Penanaman Kelapa Sawit
·         Penentuan Pola Tanaman
Pola tanam dapat monokultur ataupun tumpangsari. Tanaman penutup tanah (legume cover crop LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan biologi tanah, mencegah erosi, mempertahankan kelembaban tanah dan menekan pertumbuhan tanaman pengganggu (gulma). Penanaman tanaman kacang-kacangan sebaiknya dilaksanakan segera setelah persiapan lahan selesai.
·         Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat beberapa hari sebelum tanam dengan ukuran 50×40 cm sedalam 40 cm. Sisa galian tanah atas (20 cm) dipisahkan dari tanah bawah. Jarak 9×9×9 m. Areal berbukit, dibuat teras melingkari bukit dan lubang berjarak 1,5 m dari sisi lereng.
·         Cara Penanaman
Penanaman pada awal musim hujan, setelah hujan turun dengan teratur. Sehari sebelum tanam, siram bibit pada polibag. Lepaskan plastik polybag hati-hati dan masukkan bibit ke dalam lubang. Taburkan Natural GLIO yang sudah dikembangbiakkan dalam pupuk kandang selama + 1 minggu di sekitar perakaran tanaman. Segera ditimbun dengan galian tanah atas. Siramkan POC NASA secara merata dengan dosis ± 5-10 ml/ liter air setiap pohon atau semprot (dosis 3-4 tutup/tangki). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA. Adapun cara penggunaan SUPER NASA adalah sebagai berikut: 1 botol SUPER NASA diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk tadi untuk penyiraman setiap pohon.
4.          Pemeliharaan Tanaman
·           Penyulaman dan Penjarangan
Tanaman mati disulam dengan bibit berumur 10-14 bulan. Populasi 1 hektar + 135-145 pohon agar tidak ada persaingan sinar matahari.
·            Penyiangan
Tanah di sekitar pohon harus bersih dari gulma. Penyiangan bisa dilakukan manual atau kimiawi.
·           Pemupukan
Pemupukan kelapa awit ada tiga tahapan yaitu tahapan pertama dilakukan masih mudah/dipembibitan, kedua pada tanaman dewasa, dan ketiga tanaman telah menghasilkan. Menentukan jenis pupuk harus mempertimbangkan aspek teknis dan aspek ekonomi.hasil pemupukan yang optimal bila curah hujan 100-250 mm.
5.         Panen dan pengolahan
Setelah pohon sawit berumur sekitar 2,5 sampai 3 tahun, akan mulai berbuah pasir. Masa produktif dapat berlangung antara 40-50 tahun. Kriteria panen yaitu brondolan jatuh ke piringan. Hasil tandan dipotong dan diangkut ke TPH. Pengolahan minyak kelapa sawit diperoleh dari daging buah dan inti sawit. skema prosesing pembuatan minyak goreng.
Minyak sawit  (100 %)
Neutralisasi

Minyak goreng 58,5 %

Asam lemak bebas (ALB) 1,5 %

Bagian cair 70 %
Bagian padat 30 %
Pemutihan
 












     IV.            BUDIDAYA KARET

A.           Klasifikasi Tanaman Karet
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Hevea
Spesies : Hevea brasiliensis

B.            Syarat-Syarat Tumbuh Tanaman Karet
1.         Iklim
·      Kebanyakan perkebunan karet dengan letak lintang antara 15o LU hingga 10o LS.
·      Curah hujan sekitar 2000mm/tahun dengan jumlah hari hujan 100-150 hari.
·      Tanaman karet tumbuh pada dataran rendah 0-400 m dpl
·      Temperature 25o-30o C
·      Intensitas matahari minimum 5-7 jam/hari.
2.         Tanah
Tanaman karet dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah seperti tanah berpasir, laterit merah dan padsolik kuning, tanah abu  tanah gunung, tanah berliat serta tanah yang mengandung peat.

C.            Macam-Macam Varietas/Klon
1.         Klon IRR 220
Klon IRR 220 produksi kumulatif 5 tahun pertama adalah 10.511 kg/ha, kumulatif 10 tahun adalah 20.086 kg/ha dan kumulatif 15 tahun mencapai 32.865 dengan rata-rata ≥ 2191 kg/ha/th. Potensi kayu yang dapat dihasilkan untuk volume kayu batang bebas cabang = 0,61 m3/ph, volume kayu kanopi = 0,28 m3/ph dan volume kayu total = 0,89 m3/ph.
2.         Klon  IRR 230
Produksi kumulatif 5 tahun pertama klon IRR 230 adalah 9080 kg/ha, kumulatif 10 tahun adalah 17.370 kg/ha dan kumulatif 15 tahun adalah 31.422 kg/ha dengan rata-rata ≥ 2095 kg/ha/th. Potensi kayu yang dihasilkan (umur 20 tahun) untuk volume kayu batang bebas cabang = 0,76 m3/ph, volume kayu kanopi = 0,41 m3/ph dan volume kayu total = 0,17 m3/ph.

D.           Morfologi
1.         Akar : perakarannya padat/kompak, akar tunggangnya dapat menghunjam tanah hingga 1-2 m.
2.         Batang : batangnya bulat/silinder kulit kayunya halus, rata berwarna pucat hingga kecoklatan, sedikit bergabus.
3.         Daun : daun tanaman karet adalah trifoliate, tangkai daun panjang, serat daun tampak jelas, kasar. Daun tersusun melingkar batang, berambut
4.         Bunga : bunganya bergerombal muncul di ketiak daun
5.         Buah : buah karet masak 5-6 bulan sejak penyerbukan.

E.            Budidaya Tanaman Karet
1.         Pembibitan
·      Waktu pembibitan tergantung musiman dan lokasi
·      Masa pembibitan disetiap daerah berbedah tergantung pada iklim. Okulasi setelah bibit batang berumur 4-5 atau Juli-Agustus.
·      Benih karet dikecambahkan dibedengan tanah pasir, bedengand iberi naungan dan disiram setiap hari. Kecambah berumur 9-14 hari baru dipindahkan ke pesemaian. Jarak tanam 50 cm x 35 cm x 35 cm.
2.         Penanaman
Bibit karet okulasi ditanam dalam lubang tanam dengan ukuran 45 cmx 45 cm x 45 cm. sebelum tanam, lobang tanam diberi pupuk rock-phosphate 100 gr/lobang. Jarak tanam yang ianjurkan 8-10 m antar baris an 2-3 m dalam barisan.
3.         Tanaman penutup tanah
·      Leguminosa mempunyai manfaat yaitu kemampuannya mengikat nitrogen bebas udara
·      Tanaman sela berpengaruh terhaap kesuburan maupun sifat fisik tanah.
4.         Pemeliharaan tanaman
Masa prouktif karet mencapai 30-35 tahun. Perawatan tersebut antara lain meliputi pemberantasan gulma, pemupukan, pemberian mulsa dan sebagainya.
5.         Panen
·      Penyadapan dilakukan pukul 06.00 hingga 09.00
·      sesudah dilakukan sadapan lateks mengalir saluran v dan menetes tegak lurus ditampung wadah.
·      Hasil lateks dapat ditingkatkan dengan pemberian stimulant
6.         Pengolahan
·      Hasil lateks diangkut ke pabrik, pertama kali dilakukan pemberian kotoran.
·      Selanjutnya diberi zat anti koagulant, selanjutnya penyaringan.
·      Sesudah penyaringan karet dipadatkan, proses pembekuan berlangsung pada ph 4,2-4,6
·      Karet digiling/dipres, selanjutnya pencucian.
·      Karet bersih diasapkan atau dikeringkan
·      Proses pengasapan berlangsung 3 hari, suhu berkisar 40-60o C

  V.            BUDIDAYA KAKAO

A.           Klasifikasi Tanaman Kakao
Sistematika tanaman kakao menurut Tjitrosoepomo adalah sebagai berikut:
Devisi              : Spermatophyta
Anak divisi      : Angiospermae
Kelas                : Dicotyledoneae
Anak kelas       : Dialypetalae
Bangsa/Ordo    : Malvales
Suku/familia     : Sterculiceae
Jenis                  : Theobroma cacao

B.            Syarat-Syarat Tumbuh Tanaman Kakao
1.         Iklim
·      tanaman coklat ideal dengan Curah hujan1100-3000 mm/tahun
·      Suhu ideal bagi kakao, untuk suhu maksimum 30-32 c dan suhu minimum  18-21 c
·      Kelembaban nisbi antara 50-60 persen mempunyai daun lebat dan berukuran besar
·      intensitas sinar matahari bagi tanaman kakao berumur 12-18 bulan sekitar 30-60 persen, sedangkan untuk tanaman menghasikan sekitar 50-75 persen.
·      Angin, tanaman kakao tidak tahan hembusan angin yang kencang karena daun kakao mudah gugur.
2.         Ketinggian tempat
Optimum : 0-500 m dpl, maks 800 m dpl
3.         Tanah
·      Tidak asam (warna hitam atau coklat tua) dan tanah gembur
·      Tekstur lempung berpasir
·      Kadar hara tinggi dan seimbang
·      Ph 5-7

C.            Macam-Macam Varietas/Klon
Kakao secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe besar yaitu :
1.         Criollo
·      Criollo Amerika Tengah
·      Criollo Amerika Selatan
2.         Forestero
·         Forestero Amazona
·         Trinitario
Criollo termasuk kakao yang bermutu tinggi. Criollo memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·      Pertumbuhan tanaman kurang kuat dan produksinya relatif rendah. Tunas-tunas muda umumnya berbulu
·      Masa berbuah lambat
·      Agak peka terhadap serangan ham dan penyakit
·      Kulit buah tipis dan lunak
·      Hasil rendah dan kualitas baik
·      Biji besar, kotiledon putih
·      Tiap buah berisi 30-40 biji
·      Warna buah mudah umumnya merah dan bila masak menjadi oranye
·      Contoh dari tipe Criollo adalah DR 1, DR 2, DR 38
Forastero umumnya termasuk kakao bermmmutu rendahatau disebut kakao curah. Tipe Forastero memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
·      Pertumbuhan tanaman kuat dan produksinya lebih tinggi
·      Masa berbuah lebih awal
·      Umunya diperbanyak dengan semaian hibrida
·      Relatif lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit
·      Kulit buah agak keras dan tebal tetapi permukaanya halus
·      Biji kecil, endosperma/bijinya  berwarna ungu
·      Rasa biji lebih pahit
·      Kulit buah berwarna hijau
·      Contoh kakao tipe Forastero adalah : 1 CS, Sca, GC
Trinitario merupakan hasil persilangan Criollo dan Forastero. Hasil persilangan menghasilkan jenis baru yang bermutu baik buah dan bijinya besar. Sebagai contoh adalah klon Jati Runggo. Walaupun ciri-ciri bijinya seperti Criollo namun merupakan hasil persilangan. Jenis Trinitario dapat dibedakan menjadi empat golongan, yaitu:
·         Angoleta, dengan ciri-ciri sbb:
-          Bentuk luar mendekati Criollo.
-          Kulit luar sangat kasar, tanpa bottle neck, buah besar, beralur dalam.
-          Biji bulat, mutu superior
-          Endosperm/bijinya berwarna ungu
·         Cundeamor, dengan ciri-ciri sbb:
-          Bentuk buah seperti Angoleta, kulit buah kasar, bottle neck jelas, dan alur tidak dalam.
-          Bijinya gepeng dan mutu superior.
-          Endosperm ungu gelap.
·         Calaba cillo, dengan ciri-ciri sbb:
-          Buah pendek dan bulat, kulitnya sangat halus dan licin, tanpa bottle neck, sedangkan alur buahnya dangkal.
-           Biji gepeng dan rasanya pahit.
-          Endosperm berwarna ungu
·         Amelonado, dengan ciri-ciri sbb:
-          Bentuk buah bulat telur, kulit sedikit halus, ada yang memiliki bottle neck ada pula yang tidak, dan alu-alur buah jelas.
-          Bijinya gepeng, mutu ada yang sedang dan ada yang superior
-          Endosper berwarna ungu



D.           Morfologi
·         Akar :  tunggang (radix primaria) dengan akar lateral 15-30 cm
·         Batang : Jorquette (cabang primer), ketinggian jorquette yang ideal 1,2-1,5 m agar tanaman dapat menghasilkan tajuk yang baik dan seimbang.
·      Percabangan dimorfisme yang berarti mempunyai dua macam tunas vegetatif, tunas yg tumbuh tegak ke atas  (ortotrop) dan tunas tumbuh kesamping ( plagiotrop).
·      Chupon (tunas air) dibawah jorquette
·         Daun : Ujung tunas berwarna merah (flush), permukaan seperti sutera. Setelah dewasa, warna daun berwarna hijau dan permukaan kasar.
·      Tangkai daun bersisik halus dan berbentuk silinder.
·         Bunga : Jumlah bunga mencapai 5.000-12.000 bunga per pohon per tahun, namun jumlah buah matang yg dihasilkan hanya satu persen. Bunga sempurna (hermaprodit)
·      Buah : Buah  coklat daging bijinya sangat lunak. Kulit buah mempunyai 10 alur dan tebalnya 1-2 cm. Buah masak 5-6 bulan (10-20 cm) berisi biji sebanyak 30-50 dan biji dibungkus pulp.

E.            Budidaya Tanaman Kakao
1.         Persiapan lahan
Persiapan lahan merupakan langkah awal untuk menentukan keberhasilan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kakao.
2.         Pengaturan jarak tanam
·         Pemasangan ajir
·         Pembuatan lubang tanam dengan jarak  tanam optimum 4 x 2 m atau 3,5 x 2,5 m.
3.         Pohon pelindung/penaung
·         Penaung sementara
Pohon pelindung sementara bermanfaat bagi tanaman yang belum menghasilkan, terutama yang tajuknya belum bertaut. Contoh  maghonia macrophylla ( flemingia congesta).
·         Penaung tetap
Pohon pelindung tetap bermanfaat bagi tanaman yang telah mulai menghasilkan. Penaung tetap diperlukan dalam jangka waktu yang lama dan bersifat permanen.
·         Syarat penaung tetap: Memiliki tajuk yang tinggi melebihi tinggi tanaman kakao, mudah dilakukan pemangkasan, tidak mudah tumbang atau patah, penerus sinar matahari secara tersebar dan bukan merupakan inang hama dan penyakit yang menyerang kakao. Contoh tanaman pelindung tetap yaitu famili leguminose, leucaena spp, petai dan kelapa.
4.         Pembibitan
·      Cara generatif (dengan biji)
Umur 21 hari bibit dipindahkan ke polybag ukuran 25 x 30 cm. Bibit yg telah berumur 4-6 bulan di polybag telah siap ditanam dilapangan.
·      Cara vegetatif
Bibit  berupa stek batang terbaik berasal dari cabang pucuk dua helai daun yang dipotong separuh diambil dari cabang yg titik tumbuhnya sedang dalam keadaan istirahat (dorman). Sebaiknya pohon induk berumur 4 tahun lebih.
·      Cara generatif - vegetatif ( okulasi dan sambungan)
Okulasi dilaksanakan setelah cokelat berumur satu tahun dengan lilitan batang lebih kurang 4 cm. Okulasi dapat dilakukan di polybag dengan ukuran polybag 45 x 0 cm. Untuk okulasi di polybag bibit sebaiknya sudah berumur 4-6 bulan dan sedang dalam keadaan flush.
5.         Penanaman
Penanaman dilakukan sebaiknya awal musim penghujan. Teknik penanamannya adalah dengan terlebih dahulu memasukkan polybag ke dalam lubang tanam, setelah itu denagn menggunakan pisau tajam polybag disayat dari bagian bawah  kearah atas. Polybag yang terkoyak dapat mudah ditarik dan lubang ditutup kembali dengan tanah galian. Pemadatan dilakukan dengan bantuan kaki, permukaan tanah harus lebih tinggi dikarenakan untuk mencegah penngenangan air di sekitar batang yang dapat menyebabkan pembusukan. Bibit yang baru ditanam di lapangan peka akan sinar matahari. Bibit perluh diberi naungan sementara dengan menancapkan pelepah kelapa sawit atau kelapa di sebelah timur dan barat.
6.         Pemeliharaan
·      Pemangkasan
Pemangkasan dimaksudkan untuk mendorong agar tanaman kakao mampu berproduksi tinggi. Tujuan pemangkasan yaitu: 1) memperoleh kerangka dasar (frame) tanaman kakao yang baik, 2) mengatur penyebaran cabang dan daun-daun produktif pada tajuk tanaman bisa merata, 3) membuang bagian tanman yang tidak dikehendaki antara lain tunas air, cabang yang sakit, 4) merangsang agar tanaman membentuk organ baru, 5) menekan resiko terjadinya serangan hama dan penyakit dan 6) meningkatkan kemampuan tanaman untuk membentuk buah.
Tahap-tahap pemangkasan:
-          Pemangkasan bentuk yaitu pemangkasan yang ditujukan untuk membentuk kerangka tanaman kakao yang baik.
-          Pemangkasan pemeliharaan yaitu pemangkasan yang ditujukan untuk memelihara agar kerangka tanaman kakao belum menghasilkan yang sudah baik tetap dipertahankan.
-          Pemangkasan produksi yaitu pemangkasan yang ditujukanuntyuk mendapatkan distribusi daun yang produktif secara merata di dalam tajuk tanaman kakao dengan membuang daun-daun yang kurang produktif.
·           Pemupukan
Cokelat/kakao dipupuk setelah berumur dua bulan di lapangan. Pada TBM diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan mempertahankan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit. Pemupuka pada TBM dilaksanakan dengan cara menabur secara merata dengan jarak 15-50 cm ( untuk umur 2-10 bulan) dan 50-75 cm ( untuk umur 14-20 bulan) dari batang utama.
·           Pengendalian OPT
Pengendalian gulma dala areal pertanaman kakao biasanya dilaksanakan pada masa TBM.  Pengendalian gulma dapat dilakukan secara manual atau kimiawi di pembibitan, pada saat tanaman masih muda, maupun pada aeral TM yang ditumbuhi gulma yang tahan terhadap ketersadiaan cahaya minimum.
Tanaman  kakao agar tidak mudah terserang hama dan penyakit yaitu sanitasi lahan. Tanaman kakao yang terserang penyakit harus dibakar agar tidak menyebar ketanaman yang lainnya. selain itu pengendalian menggunakan pestisida juga penting dilakukan. Untuk hama seperti ulat kilan, ulat jaran, kutu, ngengat buah dapat dilakukan dengan mengaplikasikan insektisida. Sedangkan untuk penyakit yang diakibatkan oleh jamur dapat dikendalikan dengan fungisida.
7.         Panen
Sejak fase pembuahan sampai menjadi buah dan matang memerlukan waktu lebih kurang 5 bulan. Buah matang dicirikan oleh perubahan warna kulit buah dan biji yang melepas dari kulit bagian dalam. Bila buah diguncang biasanya bunyi.
8.         Pengolahan
Pengolahan biji kakao mengikuti tahapan fermentasi (pencucian), pengeringan, sortasi, dan penyimpanan. Fermentasi bertujuan untuk mematikan biji sehingga perubahan-perubahan di dalam biji akan mudah terjadi, tujuan lain untuk melepaskan pulp. Biji kakao difermentasikan di dalam kotak berlubang. Proses fermentasi biasanya berlangsung 4-6 hari. Sejak fermentasi kotak pertama memerlukan waktu 12 jam, fermentasi kedua selama 36 jam.  Aroma akan terbentuk 36 jam setelah masa pertama fermentasi. Pengeringan dapat dilaksanakan dengan sinar matahari atau pengeringan buatan. Dengan sinar matahari dibutuhkan waktu 6 hari sampai biji benar-benar kering. Sortasi biji yang telah dikeringkan dilaksanakan atas dasar berat biji, kemurnian warna dan bahan ikutan, serta jamur. Penyimpanan kakao sebaiknya disimpan   di gudang yang bersih dan memilki lubang pergantian udara.



Daftar Pustaka

Aak. (1988). Budidaya Tanaman Kopi. Penerbit Kanisius: Yogyakarta

Layli, F. (2012). Evaluasi Kesesuaian Lahan untuk Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) di Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial. UM. Malang.

Setyamidjaja, Djoehana. (2006). Kelapa Sawit Teknik Budidaya, Panen Dan Pengolahan. Penerbit Kanisius:Yogyakarta

Siregar, H.S Tumpulw.dkk.(1993). Budidaya, Pengolahan, Dan Pemasaran Cokelat. Pt. Penebar swadaya: Jakarta

Syamsulbahri, (1996). Bercocok Tanam-Tanaman Perkebunan Tahunan. Gajah Mada University Press: Yogyakarta



Komentar

Postingan populer dari blog ini

BUDIDAYA TANAMAN INDUSTRI

PENANGANAN PASCA PANEN KOPI